Kamis, 23 September 2010

Tarian "Striptease" Masuk Ke Gym







Gerakannya yang mirip gimnastik butuh tenaga yang kuat untuk melakukannya.








KOMPAS.com - Pole dancing, atau menari dengan memanfaatkan tiang seperti yang kerap ditampilkan para stripper di kelab-kelab striptease, memang membutuhkan tenaga ekstra untuk melakukannya. Bila tarian ini dijadikan satu sesi di pusat kebugaran, apa pendapat Anda?Tempat fitnes yang menawarkan program pole dancing ini terletak di London. Instrukturnya adalah Melissa, direktur London Academy of Poledancing. Setiap sore, seperti biasa para banker, pengacara, sekretaris, atau pengusaha, berlomba mengeluarkan keringat dengan memanfaatkan peralatan fitnes di situ.
Di salah satu studio untuk group exercise, tampak lima perempuan tengah bersiap latihan poledancing. Setiap selesai 12 sesi latihan, mereka berlatih dengan mengenakan high heels. Tanpa malu-malu, mereka mengikuti instruksi Melissa untuk melakukan gerakan membalik badan dengan merentangkan kedua kaki membentuk huruf V. Itu adalah gerakan yang membuat atlet senam terlatih berpikir dua kali untuk melakukannya.Melihat pola latihannya yang mirip akrobatik, risiko jatuh dan terpeleset tentu tak bisa dihindari. Namun Yasmin (47), salah satu penggiat di gym tersebut, mengaku tidak terlalu khawatir akan risikonya. "Setiap olahraga pasti punya risiko, lalu kita harus apa? Duduk saja di rumah setiap malam, sambil makan, minum, dan menumpuk kolesterol?" kilahnya.
Poledancing ternyata sudah populer dijadikan salah satu sesi fitnes selama 10 tahun terakhir, dan digemari kalangan selebriti seperti Jennifer Aniston. Melissa yakin dukungan selebriti dan fakta bahwa poledancing bisa membakar sekitar 400 kalori dalam satu jam, akan membantu mempopulerkan olahraga ini.
Citra poledancing yang kurang baik di masa lalu memang bisa memengaruhi keinginan para perempuan untuk bergabung. Namun para perempuan yang sudah bergabung tampak tak terpengaruh dengan image tersebut. Soal pakaian minim yang dikenakan, apa bedanya dengan kostum atlet senam dan ballet, begitu cetus mereka.
Mengingat pesertanya yang kebanyakan berusia matang, tampaknya mereka tidak mencemaskan apa yang akan dikatakan orang lain tentang diri mereka. Mereka sepakat bahwa olahraga ini menyenangkan karena membuat mereka merasa bertenaga. Dan bila gerakan-gerakan itu juga membuat mereka merasa seksi, memangnya ada yang keberatan?

Sumber: The Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar